HAMAS TEBAR Rp.23 MILYAR

Mungkin anda sudah tahu kan Hmas itu apa dan siapa??.Hamas itu adalah pejuang palestina .Kalau diibaratkan seperti di Indonesia itu seperti FPI(front pembela islam) namun hamas mempersenjatai diri.Dari Palestina sana ada saja celah yang dimanfaatkan oleh pejabat hamas sebagai upaya meraih simpati warga Gaza.Seperti yang terjadi di kawasan Salam,dekat perbatasan Israel.Dalam pembagian uang,

Hamas tak langsung membagikan uangnya secara cuma-cuma .Yang kebagian jatah bantuan kemanusiaan harus "merapatkan" kuping untuk mendengar pidato petinggi Hamas terlebih dahulu.

Setelah selesai berpidato,Menteri Sosial Hamas:Ahmed Al-Kurd menggotong sebuah dus berisi lembaran cek bernilai USD 2 juta (Rp 23 milyar).Bertempat di pusaran puing-puing reruntuhan,mereka yang hartanya ludes karena invasi Israel kejam berbondong ke lokasi untuk menerima bantuan.Sebelum lembaran cek berpindah tangan,Al-Kurd menyampaikan pidato propaganda guna menarik kepercayaan publik.Kepada ratusan warga yang berkumpul di Salam,Al-Kurd kembali menegaskan bahwa Hamas-lah pemenang perang 22 hari di jalur Gaza melawan militer Israel.Buktinya,militer Israel menarik mundur pasukan sebelum misinya tercapai,yakni menumpas Hamas dan menghancurkan terowongan yang diprediksi sebagai lokasi penyelundupan senjatailegal militan Hamas dari jalur Gaza.

Betapa kejamnya Hamas tak kalah dari Israel,Hamas juga hanya mementingkan kekuatannya dan tidak mementingkan berapa korban yang nyawanya telah hilang akibat perang.Hamas malah menyatakan kemenangan.Padahal 1300 warganya tewas.
Astaghfirullah........

17 komentar:

Anonymous said...

bener banget tuh...
Di mesir sini juga pada kontra dengan hamas...
hny sedikit yg pro mereka.
heran, aku baca..kalo aa gym sangat2 memuji2 hamas.. dodol maning!!!

btw... sip deh..nnt aku link balik

Anonymous said...

duh, ternyata di mana2 kok ada yang berbuat seperti menggunting dalam lipatan. kok sudah demikian vulgar mengklaim kemenangan palestina karena jasa hamas, yak!

Anonymous said...

capek lihat peperangan n kekerasan :(
semuanya hanya membuat nyawa melayang..

bos, sudah di linkg di blogroll :)

Anonymous said...

Lho, emangnya perang udah berakhir ta?
Koq sudah dikomplain ada pemenangnya

Just Bryan said...

Tapi paling tidak kan mereka dpat bantuan...
Uda ta link balik..
Thx for visiting and comment...
Eh aku minta code icon bwt komentar dunk, yang seperti ini
:f :D :) dst

Anonymous said...

Perangnya bikin capek, maka sebagai selingan diadakan acara bagi2 duit. Tapi duitnya bukan duit dollar Zimbabwe yang sampai triliunan dolar selembarnya tetapi nggak bisa beli apa2 itu kan?? Huehehe.....

Anonymous said...

berita dr mn niy bro? :f
,,,Hamas kan membela tanah Palestina, sedangkan korban yang ada merupakan bukti kekejaman Israel.. klo mereka terlihat seperti 'mengambil kesempatan dalam kesempitan'..gimana kLo kita meLihat dari sisi yg Laen.. bahwa utk saat ini Hamas adalah soLusi perLawanan menghadapi kekejaman IsraeL dan saat ini yang sangat mereka butuhkan adaLah 'semangat juang' dan tentu saja 'kepercayaan'.. dengan mengkLaim bahwa 'kita menang' akan meningkatkan moriL berjihad..
,,myb kyk gt Lah.. :D

Anonymous said...

Hamas kejam ?
Ah, dikau kayaknya salah satu korban brain washing media barat.
Kawan, suatu kemenangan ga melulu dipandang dari sudut militer saja. Suatu kemenangan bisa saja dari segi politik.
Ingat peristiwa 6 jam di Jogja ?Yah, semacam itulah .Kita tak pernah menguasai Jogja tapi gaung peristiwa itu sampai ke New York. Sebagai sinyal bahwa republik ini belum habis.
Tekad Israel untuk menumpas Hamas untuk sementara ini jelas gagal karena faktanya begitu.
Bila negeri kita di invasi orang, akankah kita berpangku tangan ?
Mengangkat senjata tentulah pasti dan upaya politik juga dijalani............berapun korbannya. Melawan Belanda pakai bambu runcing ? Ah, bunuh diri itu, tapi karena keyakinan diatas toh tetap dijalani.

sweety said...

sebel ich...sama perang...kayak nggak ada kerjaan ajah...malah ngerjain wanita dan anak2, dasar israel-hamas sama2 kepala batu....xixixi,aw..

Post a Comment